Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Kamis, 08 Mei 2014

Rehab Pasanggrahan Wawo di Sorot



KM LENGGE WAWO,- Warga Kecamatan Wawo menyoroti dan memprotes Rehabilitasi bangunan penginapan Pesanggrahan Oi Wobo di Desa Maria Kecamatan Wawo. Pasalnya pengerjaan rehab salahsatu  bangunan  untuk penginapan itu dinilai asal-asalan, hal tersebut terlihat dari penggunaan kayu kap, usuk, dan reng yang sebagian besar menggunakan kayu berkualitas rendah, seperti kayu kapuk.


Pasanggrahan Wawo ini dua  tahun yang lalu bangunannya sudah pernah dikerjakan dan direhab namun tidak bisa ditempati karena kualitas bangunannya rapuh, pengerjaannya hanya dilakukan dengan tambal sulam beberapa kayu, maupun temboknya. Namun disayangkan pengerjaan tahun ini sepertinya terulang kembali seperti rehab sebelumya.

Beberapa masyarakat mengeluhkan hal ini, Salahsatu tokoh pemuda Desa Maria, Ahmad Yani, S.Sos mengatakan, Hal seperti ini tidak bisa dibiarkan saja, karena disamping merugikan kita sebagai masyarakat Wawo juga merugikan seluruh masyarakat Bima, karena Pasanggrahan ini merupakan obyek Wisata Kabupaten Bima yang selalu dikunjungi oleh masyarakat setiap hari sebagai tempat rekreasi. "Sebagai generasi muda kita harus selalu mengawasi setiap pembanguna yang ada disekitar kita, karena kita pemudalah yang menjadi pendamping pemerintah maupun masyarakat yang mengontrol setiap kegiatan yang ada disekitar kita, maka mari kita sam-sama untuk menegur pelaksana proyek ini" ujar pria yang biasa disapa bang Yans ini.

Hal yang sama pula diungkapkan oleh Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Maria, Drs Lutfi, pengerjaan rehab penginapan itu hanya menghabiskan uang negara saja. Kualitas kayu yang digunakan tidak layak dan kayu seperti itu di Wawo tidak dipakai bahkan tidak lirik masyarakat Wawo untuk pengerjaan bangunan atau untuk kebutuhan pengecoran saja karena cepat keropos.

Sifat dak karakter pelaksana proyek seperti itu, katanya, akan merugikan daerah dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima seharusnya menghentikan pola pelaksanaan pembangunan seperti itu. "Seharusnya pemerintah segera menghentikan pelaksana proyek seperti ini dan mengganti dengan pelaksana yang lebih baik dalam pengerjaanya", kata lutfi.

Dikonfirmasi masalah ini Pengawas proyek, Yudi, mengaku, sudah menegur pelaksana proyek agar mengganti kayu berkualitas rendah dengan yang lebih baik. Yudi mengaku bahwa pelaksana proyek mengganti jenis kayu pada saat diluar pengawasan dia. "Para pekerja pelaksanaan proyek mengganti kayu-kayu ini pada malam hari diluar kontrol kita"ujar Yudhi.

Pengerjaan rehab bangunan ini masih lama, jadi kedepan ini saya akan meminta kepada pelaksana proyek untuk memperhatikan kualitas kerja dan mengganti bahan-bahan yang terlanjur digunakan seperti janis kayu lapuk itu dengan kayu kasambo, kualitas tembok, maupun lantainya diperbaiki semua.  “Kami merasa bersyukur atas perhatian masyarakat memberikan masukan dan memprotes rehab bangunan ini, kami tetap berharap masrakata tetap mengontrol dan mengawasi bersama pengerjaan proyek ini sampai tuntas,” kata Yudi saat ditemuai di Pesanggrahan Wawo.  (Efan)

2 komentar:

  1. Biar KTTM yg tanganin rehapnya... Bederdayakan SDM lokal yg berjuang memajukan potensi lokal.

    BalasHapus