Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Selasa, 05 Mei 2015

Sampah Mengotori Pantai Kalaki dan Panda


KM LENGGE WAWO,-  Tumpukan sampah terlihat  disepanjang pantai Kalaki hingga Desa Panda Kabupaten Bima. Hal ini disesalkan oleh sejumlah masayarakat yang mengunjungi Pantai Kalaki dan masyarakat yang ada di Desa Panda. Tumpukan sampah yang terbawa air laut di bibir panatai ini sudah seminggu terlihat.


Berbagai macam sampah seperti  sampah rumah tangga, tas plasti, botol plastic, sandal jepit, kayu dan material sampah lainnya terlihat berserakan di bibir pantai. Sampah yang menumpuk hingga bibir pantai sepanjang Desa Panda hingga areal pariwisata Kalaki terlihat kotor dan merusak keindahan pantai di Teluk Bima.

Sejumlah pengunjung yang beristrahat dan berekreasi di Pantai Kalaki tidak ada yang mandi dan bermain di pantai karena sampah-sampah kayu dan plastic menutupi sebagaian besar  bibir pantai sehingga mereka enggan untuk mandi karena kotor.

Penngunjung dari Desa Talabiu, Abdul Gafur mengatakan bahwa, sampah-sampah ini sudah hampir seminggu terlihat di Pantai Kalaki . “Kemarin hari Minggu saat saya lewat menuju Kota Bima ada beberapa orang masyarakat yang tinggal disekitar Kalaki membersihakn dan membakar sampah itu, namun menurut informasi mereka, besoknya sampah itu muncul lagi karena saat banjir ketika hujan banyak sampah yang dari gunung dan ulah masyarakat yang buang sampah sembarangan,”ujar Gafur.
Penjual Jagung warga desa Panda, Imran (37) juga mengungkapkan hal yang sama, sudah hamper seminggu sampah ini mengotori pantai. Sudah secara gotong royong bersama dengan penjual jagung lainya membersihkan dan membakar sampah-sampah di pantai, namun keesokan harinya selalu kembali mengotori bibir pantai,”kata Imran

“Bahkan ada pejabat yang mampir makan jagung dan minum es kelapa di tenda kami, namun hanya cuek aja, tumpukan sampah yang mengotori bibir pantai ini seharusnya pemerintah juga ikut peduli untuk memikirkan atau membantu membersihkan,” paparnya.

Demikian juga yang di katakana oleh rekan Imran sesame penjual Jagung, Sarina Warga Desa Panda,  ketika diwawancara tentang asal sampah, Sarina mengaku tidak tahu namun dugaanya terlihat sampah-sampah ini hasil pembuangan limbah rumah tangga dan kiriman banjir dari hutan-hutan disekitar Panda dan Donggo karena terlihat kebanyakan potongan ranting kayu, plastic botol minuman, gelas plastic air mineral, dan  lain-lain.

“Sampah-sampah plastic, ranting kayu ini mungkin kiriman banjir dan hasil rumah tangga yang dibuang sembarangan dikali kemudian dibawa air banjir kemarin ketika huja Pak, sehingga merusak pemandangan di pinggir jalan yang banyak orang melewatinya,”kata Sarina.


Sarina, Gafur dan masyarakat yang berada di Panda dan pengunjung di Kalaki berharap, ada kepedulian Pemerintah dengan masalah sampah dan termasuk yang mengotori lingkungan pantai saat ini untuk dibersihkan. (Efan)

0 komentar:

Posting Komentar