Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Selasa, 12 April 2016

Program PUGAR TA. 2016 Disosialisasikan


KM LENGGE,- Kabupaten Bima sebagai salah satu sentra produksi garam nasional terus mendapatkan dukungan Pemerintah. Untuk meningkatkan dukungan para pemangku kepentingan dalam tata kelola garam  di daerah ini, Kamis (24/3) Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bima  menggelar Sosialisasi Pengembangan Garam Rakyat  (PUGAR) Program Pengelolaan Ruang Laut di Gedung PKK Kabupaten Bima Jalan Gatot Subroto Raba.



Sosialisasi ini mengundang 80 peserta yang terdiri dari anggota Komis II DPRD, Camat  dan  Kades di lokasi proyek, Pejabat eselon  di lingkungan dinas kelautan dan perikanan, tempat orang kepala desa, para kepala unit pelaksana teknis  (UPT) Dinas Kelautan Kecamatan, konsultan manejemen,  para tenaga pendamping PUGAR dan para anggota kelompok petani garam.


Bupati Bima yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda H. Makruf, SE didampingi Direktur Jasa Kelautan Kementerian KKP Ir. Amna Yunus, MBA, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bima  Ilham Yusuf SH (PKS) dan Hariyadin  (PKB) dan Kepala Bappeda Kabupaten Bima Ir. Indra Jaya mengatakan,  "sosialisasi ini diharapkan dapat menemu kenali  masalah yang terjadi di lapangan untuk diperbaiki dan dijabarkan dalam pelaksanaan program tahun 2016 ini.
         

Sosialisasi ini juga kata Makruf diharapkan akan mendapatkan masukan dari peserta terkait dengan tata kelola dan mekanisme pembinaan kepada kelompok masyarakat sehingga program PUGAR dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran .  
       

 H. Makruf menambahkan,  "pada tahun 2016 ini sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam kerangka program pengelolaan laut meliputi pembangunan gudang penyimpanan garam, jalan usaha tani, saluran irigasi, pembuatan talud jalan usaha tani dan pembangunan gudang penyimpanan garam industri. Pembangunan sejumlah infrastruktur ini diharapkan berdampak signifikan bagi kesejahteraan para petani garam. 
        

Menutup sambutannya, Asisten III mengatakan, "Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung program ini antara lain dengan menyediakan dana pendamping untuk operasional dan pembinaan kelompok PUGAR. Di samping juga menyediakan dana untuk pembuatan jalan usaha tani dan saluran tambak  melalui dana alokasi khusus (DAK).
             

 Ir. Amna Yunus, MBA Direktur Jasa Kelautan pada Direktorat Jenderal pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan perikanan RI  dalam sambutannya mengatakan,  program PUGAR telah memasuki tahun ke-6.
       

Amna menambahkan, 
"Memang dalam tata kelola garam , terjadi ironi karena di satu sisi Indonesia memiliki  garis pantai terpanjang nomor kedua di dunia tetapi tetap mengimpor garam. Itulah sebabnya lanjut Amma  "Kementerian Kelautan dan Perikanan
terus berupaya menggenjot produksi dan  kualitas garam yang tidak hanya menitikberatkan pada peningkatan produksi garam tetapi juga harus bermuara pada kesejahteraan rakyat". 
        

Menurut Amna, dukungan Pemerintah bagi peningkatan kualitas garam di Kabupaten Bima tidak akan terputus. Hal ini dibuktikan dengan besarnya anggaran yang  tiap tahun terus mengalami peningkatan
           

Sebagai sentra produksi garam,  pada tahun 2016 ini mencapai Rp. 6 lebih miliar. Alokasi anggaran ini diberikan untuk mendukung rencana pengurangan input garam hungga  50% yang telah dicanangkan Kementerian KK. "Ini menjadi tantangan bagi daerah sentra garam untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas . Kedua hal ini harus sejalan, dan oleh karena itu mari bergandengan tangan agar target ini dapat dicapai". Ajak Amna.
             

 Pada kesempatan yang sama, Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima Ir.Hj. Nurma dalam laporannya mengatakan, "dalam kaitan dengan program PUGAR, sepanjang tahun 2011 sampai 2014 alokasi dana disalurkan melalui Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk peningkatan produksi dan produktivitas garam. 
        

Sedangkan pada tahun 2015,  dititikberatkan selain untuk peningkatan produksi juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas garam rakyat menjadi Kualitas I ( K 1)  dengan sistim Geoisolator atau pembuatan garam dengan menggunakan plastik HDPE .
            

Selanjutnya kata Nurma, pada tahun anggaran 2016  selain Perikanan dan untuk meningkatkan produksi dan kualitas garam, juga diupayakan membangun sentra bisnis garam rakyat dan melakukan pendampingan kelompok petani tambak garam menjadi koperasi yang berbadan hukum.
            

Ir. Hj. Nurma menjelaskan, "alokasi dana Rp 6,3 miliar pada tahun ini selain difokuskan pada peningkatan produksi dan  kualitas juga untuk membangun sentra bisnis garam rakyat , peningkatan kapasitas kelompok petambak garam dan pembentukan koperasi yang berbadan hukum. 
          

Menyinggung dukungan Kementerian KKP,  "pada tahun 2016 Pemerintah Pusat sangat serius untuk membangun tata kelola garam industri untuk dijual ke perusahaan.  Akan diupayakan bagaimana  hadirnya garam industri dan dibangun resi gudang untuk menyimpan produksi garam yang bisa dijual sebagai modal".
         

Tugas kita adalah mendorong paling tidak  akan ada satu koperasi garam baik memanfaatkan koperasi yang sudah ada atau dengan membentuk koperasi baru. 
       

Mengingat pentingnya peran SDM dalam menggenjot produksi garam, "untuk memaksimalkan produksi dan kualitas PUGAR, tahun 2016 telah direkrut 8 orang Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) dan 3 orang akan direkrut sehingga semua desa yang menjadi lokasi PUGAR akan mendapatkan pendampingan dari penyuluh sehingga produksi dan kualitas garam dapat ditingkatkan. 
        


Mengakhiri laporannya Nurma menekankan pentingnya sinergi instansi terkait. "Perlu keberpihakan semua pihak, baik SKPD terkait maupun camat dan kepala desa. Sebab tanpa dukungan camat dan kepala desa mustahil program PUGAR ini dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan". katanya.HP Bima (Efan)

0 komentar:

Posting Komentar