Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Rabu, 10 Agustus 2016

Shalat ID 1437 H Pusatkan di Lapangan Maria Utara


KM LENGGE,- Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriah jajaran Pemerintah Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, dipusatkan di Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo.  Pelaksanaan Sholat ID dihadiri oleh Camat Wawo, Anggota DPRD Dapil IV asal Wawo, Koramil Wawo, Kepala Unit Pelayanan Teknis, toko agama, masyarakat dan ratusan masyarakat.



Pelaksanaan Sholat Idul Fitri di kecamatan Wawo di laksanakan pada tiga tempat. Untuk Masyarakat Desa Ntori, Maria Utara dan Maria di pusatkan di Lapanagan Umum Wawo di Desa Maria Utara. Sedangkan di Mesjid Pancasila masyarakat desa Kambilo dan Desa Pesa. Sedangkan di Lapangan Desa Raba yaitu terdiri dari Desa Raba dan Desa Kombo. Karena kondisi jauh dari pemerintahan dua desa yaitu desa Riamau dan desa tarlawi pelaksanaan shlat ID di laksanakan di desanya masing-masing.

Rangkian pelaksanaan sholat idul fitri diawali dengan kumandang takbir, tahlil  dan tahmid kemudian, Ketua PHBI kecamatan Wawo H. Minggus, S. Pd., M. Pd  membacakan hasil pengumpulan zakat yang ada di 9 desa di kecamatan Wawo.

Sedangkan  10 besar pengumpulan zakat dikabupaten Bima adalah peringkat I Kecamatan Bolo senilai Rp. 52 juta disusul Kecamatan Wawo Rp. 47,2 juta, Belo Rp. 43,01 juta , Woha Rp. 43 juta, Palibelo Rp.41juta, Lambitu Rp.39 juta dan kecamatan Madapangga Rp. 38,8 juta, Donggo Rp. 33,9 juta, Wera Rp. 27,8 juta. Monta Rp.25 juta dan kecamatan Langgugu Rp. 21 juta.             

Camat Wawo. Syafrudin Daud, S. Sos membacakan sambutan Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri,  dalam amanatnya menyampaikan bahwa dengan dukungan dari seluruh komponen pemerintahan dan masyarakat, kami berkomitmen untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.  Ahamdulillah, pada awal pemerintahan ini Kabupaten Bima untuk pertama kalinya berhasil meraih predikat pengelolaan keuangan daerah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). 

"Momen ini diharapkan menjadi awal bagi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama mewujudkan pemerintahan yang bersih, dan transparan sesuai dengan apa yang diharapkan". Kami sadar, penyenggaraan pemerintahan ke depan akan banyak menghadapi tantangan. Untuk itu, selaku pimpinan daerah dirinya berharap adanya dukungan dan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat agar tantangan demi tantangan tersebut dapat dilewati bersama dan mampu berdiri tegar untuk mengejar ketertinggalan. Sehingga pada akhirnya mampu mewujudkan visi Bima yang RAMAH: Religius, Aman, Makmur, Amanah dan Handal". Ajak Bupati. 

Imam Mesjid Besar Nurul Hidayah Kecamatan Wawo,. H. M. Natsir Ali, BA bertindak sebagai imam pada pelaksanaan Sholat ID 1437 Hijriyah. Khutbah Idul Fitri disampaikan pegawai KUA kecamatan Wawo, Bunyamin S. Ag.

Dalam Khutbahnya Khatib mengatakan, "Ramadhan merupakan satu wahana pendidikan menyeluruh yang bertujuan untuk mengaktualisasikan takwa dalam diri dan kehidupan sehari-hari. Ibarat madrasah yang menimpa secara keras dan disiplin agar lahir mukmin yang memiliki integritas dan tahan terhadap godaan duniawi". Kata khatib.
       
Bunyamin S. Ag. Juga menyampaikan , "Ramadan membentuk insan yang memiliki ketakwaan secara sosial, yaitu tumbuhnya kesadaran kolektif untuk membangun peradaban serta pada saat yang sama melahirkan insan yang taqwa. Sebab sebaik-baiknya bekal adalah takwa . "Taqwa merupakan pakaian hidup yang melekat dalam pribadi dan mengantar seorang mukmin ke derajat kehidupan yang lebih tinggi. Sebagaimana Firman Allah "Pakaian takwa itulah yang terbaik". (Al-A'raf Ayat 26). Tegas Bunyamin.

Khatib juga menyinggung berbagai permasalahan melanda masyarakat kita, orang tua membunuh anaknya, anak membunuh orang tua, pemerkosaan dimana-mana, korupsi merajalela, pergaulan bebas dikalangan remaja dan penggunaan narkoba dikalangan remaja semakin menghawatirkan kita semua.

“Hal ini diakibatkan oleh ketakwaan berkurang, degradasi ahlak dan moral serta tidak adanya iman kita. Semoga momentum pelaksanaan bulan Ramadhan mengajarkan kita untuk tetap tetap terbiasa melaksanakan ibadah dan ketakwaan seperti bulan Ramadhan di 11 bulan kedepan”, ujarnya.


Usai pelaksanaan sholat idul fitri, masyarakat bertumpah ruah saling berjabat tangan saling mengucapkan permohonan maaf. (Efan)

0 komentar:

Posting Komentar