Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Sabtu, 11 November 2017

Maulana Syaikh, Toko Pertama NTB Anugerahi Pahlawan Nasional


KM LENGGE,- Peringatan Hari Pahlawan tahun ini, tepatnya pada tanggal 10 November 2017 bagi masyarakat Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan momentum yang istimewa dan membanggakan. Betapa tidak, Almagfurllah TGKH Zainuddin Abdul Majid (ZAM) salahsatu toko dan alim ulama dan guru besar di pulau Lombok ini di anugerahi Gelar Pahlawan Nasional.

Tepat pada hari Kamis (9/11) di Istana Negara, Jakarta,  acara Penganugrahan gelar Pahlawan Nasional kepada Almagfurllah TGKH Zainuddin Abdul Majid (ZAM) berlangsung khidmat, Presiden RI,  Ir. H. Joko Widodo menyerahkan anugerah gelar pahlawan nasional tersebut kepada ahli waris Maulana Syaikh, Ummi Hj. Sitti Rauhun didampingi adik beliau  Ummi Hj. Sitti Raihanun.

Dari pihak keluarga lainnya, Hadir juga putra-putri Ahli Waris yang merupakan para  Cucu dari Maulana Syaikh, diantaranya Dr. Hj. Sitti Rohmi, Ir. H. Samsul Luthfi bersama istri serta Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi didampingi istri Hj.Erica Zainul Majdi.  Sementara Ummi Hj. Sitti Raihanun hadir bersama  putra beliau H.Lalu Gde Wire Sakti Amir Murni dan kerabat lainnya.

Pemerintah Daerah di hadiri juga oleh Sekda NTB, Ir.H.Rosiady Sayuti, M.Sc.P.hD, Kadis Sosial, H.Ahsanul Khalik, Karo Humas dan Protokol, H.Irnadi Kusuma beserta jajarannya dan sejumlah tokoh NTB lainnya.

Keputusan penetapan Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN 2017 tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada empat tokoh. Yakni Almarhum TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dari NTB, Almarhumah Laksamana Malahayati dari Aceh, Almarhum Sultan Mahmud Riayat Syah dari Kepri, dan Lafran Pane dari DI Yogyakarta.

Gelar Pahlawan Nasional yang diberikan kepada ZAM, merupakan gelar yang pertama di dapatkan oleh putra terbaik NTB ini. Prestasi yang membanggakan  lagi adalah anugerah pahlawan kepada ZAM ini merupakan orang  pertama di NTB yang di anugerahi jasa Pahlawan Nasional.

Proses pengusulan kepada pemerintah pusat sudah berlansung lama dan selalu dinanti-natikan oleh Masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) tentunya dinanti pihak keluarga dan ini sudah berlangsung lama.

Sudah sepantasnya sosok ZAM yang sangat berjasa untuk meningkatkan sumber daya manusia khususnya di Pulau Lombok dan pengaruh serta menyebar secara nasional, sosok ZAM juga dikenal berkiprah memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

NTB Berbangga, akhirnya Daerah seribu masjid memiliki Pahlawan Nasional, inilah bukti real bahwa Lombok NTB dapat menginspirasi Indonesia. NTB mampu menginspirasi Indonesia bahkan dunia, seperti yang di kutip di postingan FB Ajik Tarmidzi dan Biro Humas Protokoler NTB.

Gubernur NTB , Dr.TGH. M. Zainul Majdi , berpesan agar kita masyarakat NTB  dapat bersaing dan bisa bekerja sama, kuasai tekhnologi teruskan berikhtiar,  yakinlah Tuhan akan menolong kita. "Mari kita terus bersaing dan bisa bekerjasama, kuasai tekhnologi jangan putus untuk berikhtiar dan yakinlah Allah SWT akan menolong kita", ucap TGB

Penganugerahan merupakan  rangkaian acara memperingatan Hari Pahlawan Nasional Tahun 2017. Penganugerahan tersebut memperhatikan Petunjuk Presiden RI kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan berkenaan dengan Hasil Sidang III Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan pada 19 Oktober 2017 sesuai usulan dari Kementerian Sosial RI tentang Permohonan pemberian Gelar Pahlawan Nasional.

TGKH Zainuddin Abdul Majid (ZAM) dianugerahkan Pahlawan Nasional merupakan dedikasi dan jasa beliau yang begitu besar bagi bangsa ini, termasuk pernah memimpin dan berjuang dengan mengangkat senjata atau perjuangan politik untuk merebut, mempertahankan, mengisi kemerdekaan, dan mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Maulana Syeikh dan ketiga pahlawan nasional lain di atas juga dinilai tidak pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan, mengabdi dan berjuang sepanjang hidupnya bahkan melebihi tugas yang diembannya. Selain itu, juga pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara, hingga pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa.


Di akhir acara, TGB bersama keluarga besar yang juga ahli waris ZAM bersama para pejabat dari jajaran Pemprov.NTB melakukan foto bersama di halaman Istana Negara sebagai wujud kesyukuran.

Oleh sebab itu sebagai generasi pewaris bangsa, anugerah Pahlaawan Nasional kepada putra terbaik NTB ini,  menjadikan kita merefleksikan kembali apa makna pahlawan bagi kita. Apakah makna tersebut hanya menjadi seremoni tanpa makna, yang tidak membuat perubahan lagi bagi negara atau menjadi landasan dalam gerak nyata untuk membangun NTB khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.

Sebagai generasi muda, harus mampu memberikan makna baru Hari Pahlawan, sebagai momentum untuk menumbuhkan rasa persatuan dalam kebersamaan dan kebersamaan dalam persatuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia sesuai dengan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.


Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Jangan Pernag Melupakan Sejarah. Foto FB Ajik Tarmidzi (Galank)

0 komentar:

Posting Komentar