Sambut Bulan Ramadhan HPDM Pawai Obor

 

KM LENGGE WAWO,- Untuk Menyambut bulan Suci Ramadhan 1435 H/2014 M, puluhan santri/santriwati , remaja dan pemuda desa Maria melakukan pawai obor mengelilingi desa Maria sepanjang jalan raya Lintas Bima sape dalam lingkup desa dan mengelilingi pemukiman kampungyang ada di Desa Maria, Jum’at (27/6).


 

Pawai obor ini meruapak tradisi untuk menyambut bulan Suci Ramadhan yang tetap dipertahankan oleh masyarakat Desa Maria dari dulu dan tetap diselenggarakan oleh santri/santriwati ,anak-anak muda serta remaja di Desa Maria sampai sekarang.

Camatan Koordinator kegiatan yang sekaligus ketua Himpunan Pemuda Desa Maria (HPDM) Kecamatan Wawo, Muklis Azis menjelaskan bahwa kegiatan ini meruapakan kegiatan yang tetap dilaksanakan setia tahun saat memasuki dan menyambut bulan suci Ramdhan. “Pawai Obor ini tetap kami selenggrakan setiap tahun memasuki bulan Ramadhan, hal ini merupakan tradisi islami mengekperesikan kegembiraan menyambut bulan suci Ramadhan”, Kata pria penyuka bola ini.

Kegiatan ini tidak saja diikuti oleh pemuda dan remaja saja, tapi pawai obor juga dikuti oleh anak-anak, kaum ibu serta bapak-bapak bertumpah ria dengan gembira berjalan mengelilingi lingkungan perkampungan dari perbatasan Desa Pesa melewati jalan raya, kemudian berjalan masuk ke perkampunga  dusun maria dan finis di kantor Desa maria.

Sembari pawai dengan berjalan teratur diiringi shalawat serta kalimat-kalimat tauhid kami mengabarkan lkepada masyarakat akan kedatangan bulan suci Ramadhan ini. “Kegiatan ini merupakan contoh dan tauladan yang baik bagi generasi berikutnya untuk tetap mempertahankan tradisi ini”, Ujar pria yang biasa disapa Lee ini.

Kepala Desa Maria, Nurdin HM. Saleh, menyambut baik dan mendukung kegiatan ini. Apalagi Desa Maria adalah desa contoh dan ibu kota kecamatan Wawo. Kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh pemuda dan pemudinya kami mengapresiasi. “Ini kegiatan yang positif dan harus tetap dilaksanakan dan kami berterimaksih kepada pemuda dan pemudi yangtetap mempertahankan tradisi pawai obor in”, ujar Nurdin. (Efan)