Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Jumat, 19 September 2014

Ditimpa Pohon Besar, Warga Maria Lumpuh

 
KM LENGGE WAWO,- Nasib apes dialami Nasrudin (32), warga RT.12 Desa Maria Kecamatan Wawo, pasalnya, selama sepuluh bulan terakhir tepatnya mulai Desember 2013 lalu hingga saat ini, dia sama sekali tidak bisa berdiri apalagi berjalan layaknya manusia normal lantaran mengalami sakit lumpuh akibat digilas pohon besar di perkebunan jagung miliknya yang berlokasi di Desa Mama Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa Besar. 
Saat ditemui di kediamannya sambil mengiris kesakitan, korban Nasrudin didampingi istri tercintanya, Ramlah menceritakan kronologis kejadian yang menimpanya.  Pada akhir tahun 2013 lalu, tepatnya 10 Desember 2013, dirinya memotong sebuah pohon besar setinggi 4 Cm di lokasi perkebunan jagungnya dengan menggunakan mesin pemotong kayu (Sensor), namun apes, pohon yang tumbang hasil olahan mesin sensornya tiba-tiba terkena tubuh bagian belakangnya (Punggung).  
Setelah dihantam pohon jenis rimba campuran tersebut dirinya langsung terkapar dan tidak sadarkan diri, anehnya, pasca kejadian itu tidak ada sama sekali bekas goresan luka dibagian punggungnya, barulah sekitar satu jam kemudian ia merasakan sakit dan rasa nyeri yang sangat parah dibagian punggung dan perutnya.

Nasrudin menuturkan, sejak musibah yang menimpanya tersebut hingga saat, dirinya tidak bisa lagi berdiri tegak dan jalan seperti manusia normal lainya. Yang bisa ia lakukan hanyalah berbaring dan tidur terus di kediamannya sehari semalam, karena kedua kaki dan lulutnya tidak kuat lagi untuk berdiri apalagi berjalan sebagiamana biasanya, bahkan buang air pun terpaksa dilakukan ditempat pembaringannya. Untuk menyebuhkan rasa sakitnya yang sudah berjalan sepuluh bulan itu lanjut Nasar, ia sebenanya mengaku telah melakukan pemeriksaan secara medis ke pihak rumah sakit, hasil diagnosa dokter menunjukan bahwa dirinya divonis mengalami terjepit saraf, sehingga segala usaha daya dan upaya sudah ditempuhnya demi menyebuhkan penyakit yang dideritanya, termasuk dengan berbagai jenis obat tradisional.   

Nasrudin menambahkan, satu-satunya cara untuk menyebuhkan penyakitnya itu, sebenarnya harus rutin ke rumah sakit atapun dokter praktek di Kota Bima dan mungkin harus dilakukan operasi. Namunya apalah daya, keinginannya tersebut terbentur dengan masalah biaya, karena jangankan untuk operasi, untuk biaya makan minum sehari hari bersama istri dan anaknya sangat tidak mencukupi, lantaran dalam sepuluh bulan terakhir ia tidak bisa mencari nafkah untuk istri dan anaknya akibat sakit lumpuh yang dideritanya.

Saat ini Nasrudin sangat mengharapkan bantuan dari pemerintrah daerah Kabupaten Bima, terutama untuk biaya pengobatan dan operasi penyakit yang telah dirasakannya selama sepuluh bulan tersebut. “Saya akui, selama ini bapak Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin HM. Nur, M.Pd, sangat peduli dengan nasib dan penderitaan yang dialami rakyatnya. Untuk itu, saya sangat memohon kepada bapak Bupati dan seluruh jajarannya dilingkup Pemkab Bima, agar mau memberikan bantuan untuk biaya pengobatan dan operasi penyakit yang sudah saya alami sepuluh bulan ini. Seluruh keluarga saya, termasuk bapak camat Wawo sudah memberikan bantuan pada kami, sehingga tidak ada lagi tempat lain bagi kami untuk meminta bantuan selain dari bapak Bupati Bima,” pinta Nasrudin sambil meneteskan air matanya. (YAR)               

0 komentar:

Posting Komentar