Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Jumat, 05 September 2014

Wawo Meriahkan FKN IX dengan Atraksi Budaya Kareku Kandei

 
KM LENGGE WAWO,- Untuk memeriahkan Festival Keraton Nusantara ke sembilan (FKN IX) di Bima tahun 2014, yang akan berlangsung hari sabtu tanggal 6 september hingga 9 Septembet, sanggar la Diha kecamatan Wawo menggelar latihan Budaya Kareku Kandei. Latihan ini telah dilakukan selama 1 minggu terakhir ini di sanggar la Diha desa Maria Kecamatan Wawo.


Ketua Sanggar La Diha, Minarni, S. Pd ditemui disela-sela latihan di halaman rumahnya jum’at (5/9) mengatakan kecamatan Wawo untuk memerihakan FKN IX akan mengikuti dan memeriahkan dengan mengikuti pawai budaya pada hari Minggu (7/9) dan Budaya Kareku Kandei.

Pawai Budaya kecamatan Wawo akan menggunakan atribut Rimpu (pakaian adat budaya perempuan Bima)Rimpu semacam jilbab tapi menggunakan sarung nggoli (tenunan khas Bima yaitu Wawo sendiri) dan menampilkan pula deretan gadis desa yang masih mempertahankan rambut panjang sekitar sampai betisnya karena menggunakan Kaleli (Kemiri dengan cara tradisional ditumbuk dengan kelapa). Gadis desa dari kecamatan Wawo ini akan kami hadirkan saat pawai FKN IX yang mengambil Rute dari lapangan Pahlawan Bima dan berakhir di Istana ASI Mbojo.

Disamping itu Kecamatan Wawo akan menghadirkan pula dalam Festival tersebut yaitu budaya masyarakat Wawo yang hampi punah yaitu KAREKU KANDEI (kalau dalam bahasa indonesianya : memukul atau menindih padi yang telah disediaakn wadah kayu balok yang telah dipahat seperti sampan atau kendei). Kareku kandei ini pada jaman dlu untuk menggiling padi tradisional, tapi menggunakan tenaga manusia yaitu ibu-ibu dan para gadis dan menghasilkan beras tumbuk.

“Ini yang kita coba tetap lestariskan, dan tampilkan, jangan sampai masyarakat lupa dengan budaya tradisional ini, jangan sampai karena perkembangan teknologi kita lupa dengan sejarah maupun budaya kita”, ujar Minarni. (Efan)

0 komentar:

Posting Komentar